NabiAdam a.s Bermulanya Human Civilisation (tamadun manusia) Habil & Qabil menternak kambing dan ianya merupakan ternakan haiwan pertama di dunia. Nabi Ibrahim a.s Merupakan penternak kambing yang agung. Terdapat 12,000 ekor anjing yang menjaga kambing-kambingnya. Berlaku peristiwa sedekah (kambaing) yang terbesar dalam sejarah Islam. Nabi Isa a.s
Anak kembar Nabi Adam yang pertama adalah Habil dan Layutsa. Sedangkan anak kembar kedua adalah Qabil dan Iqlima. Kembaran Habil diceritakan memiliki paras yang kurang menarik. Sedangkan Iqlima kembaran dari Qabil sangat cantik. Pada saat itu Adam diperintahkan oleh Allah untuk menikahkan anak-anaknya secara silang. Jadi tidak boleh anak dari Adam menikah dengan kembarannya sendiri. ketika Adam hendak menikahkan Habil dengan Iqlima, Qabil mengajukan protes. Qabil merasa lebih berhak atas diri Iqlima karena dia adalah saudara kembarnya. Qabil tertarik pada kembarannya sendiri karena kecantikannya. Allah kemudian memerintahkan Habil dan Qabil untuk berkurban melalui Nabi Adam. Kurban yang diterima Allah akan menentukan siapa yang berhak atas Iqlima. Habil yang seorang petani dan sombong memilih seikat gandum yang jelek untuk berkurban. Sedangkan Qabil yang peternak mengurbankan kambing muda dan gemuk. Setelah keduanya berkurban, Allah kemudian menurunkan cahaya putih dan mengangkat kambing dari Habil. Berarti Habil yang ikhlas berkurban berhak atas diri Iqlima. Qabil marah, dan tak ingin Habil menikahi kembarannya. Setan memanfaatkan kemarahan Qabil dan membujuknya untuk memukul Habil. Qabil yang dikuasai amarah lalu memukul Habil. Habil tidak memberikan perlawanan karena tidak ingin menjadi masalah besar. Celakanya, pukulan Qabil membuat Habil terbunuh. Qabil takut dan bingung, ia tidak tahu cara menyembunyikan Habil yang telah tak bernyawa. Qabil mencoba membuang Habil ke laut, tapi ombak selalu membawa kembali tubuh Habil ke tepi pantai. Akhirnya Qabil mohon ampun pada Allah dan menyesali perbuatannya. Tiba-tiba Qabil melihat burung gagak di pohon. Satu burung gagaknya telah mati. Gagak yang masih hidup membawa gagak mati turun. Burung itu lalu mematuki tanah hingga berlubang dan mendorong gagak mati ke dalam tanah. Qabil mengerti sekarang, ia pun meniru cara burung tersebut untuk mengubur Habil. Cerita Habil dan Qabil ini merupakan pembunuhan pertama di bumi. Kisah Nabi Adam ternyata mengandung banyak nasehat untuk umat manusia. Tentang ketaatan dan ketergantungan manusia sebagai hamba kepada Allah. sekaligus juga tentang kebesaran Allah yang selalu memberi kemudahan manusia ketika meminta pertolongan. Hal ini membuat Adam dan Hawa sedih atas kejadian tersebut. Setelah kejadian itu ibu Hawa selama beberapa tahun melahirkan putra putri kembar sehingga keturunannya banyak dan sesudah keturunannya cukup banyak akhirnya Nabi Adam meninggal dunia.
HikayatIblis : Dialog Iblis vs Rasulullah SAW (bagian 1 & 2) Fiqih Quran & Hadist Oleh : Redaksi 12 Apr, 05 - 8:30 am. Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya.
Cerita Kisah Nabi Adam Singkat tapi Lengkap dari Lahir sampai Wafat beserta Mukjizatnya – Kisah nabi dan rasul akan menjadi cerita menarik untuk diketahui. Dari kisah para Nabi bisa diambil pembelajaran dan hikmah yang tentu saja akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Termasuk kisah Nabi Adam yang merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah dan jadi manusia pertama yang menghuni bumi. Salah satu mukjizatnya adalah bisa mengetahui seluruh benda dan makhluk yang ada di bumi. Bagaimana kisah Nabi Adam selanjutnya? Pastikan simak artikel ini sampai habis, ya! Mamikos akan memberikan cerita kisah Nabi Adam singkat dari lahir hingga wafat beserta mukjizatnya. Sejarah Terciptanya Bumi, Malaikat, dan IblisDaftar IsiSejarah Terciptanya Bumi, Malaikat, dan IblisAsal Mula Penciptaan Nabi AdamPenciptaan Hawa Sebagai Istri Adam Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke BumiKisah Anak Nabi Adam AS dan HawaKisah Perselisihan Anak AdamKisah Wafatnya Nabi Adam Mukjizat Nabi AdamPenutup Daftar Isi Sejarah Terciptanya Bumi, Malaikat, dan Iblis Asal Mula Penciptaan Nabi Adam Penciptaan Hawa Sebagai Istri Adam Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi Kisah Anak Nabi Adam AS dan Hawa Kisah Perselisihan Anak Adam Kisah Wafatnya Nabi Adam Mukjizat Nabi Adam Penutup Kisah Nabi Adam dimulai dari jauh sebelum Allah menciptakannya, sebelumnya Allah terlebih dahulu telah menciptakan langit, bumi, beserta seluruh isinya. Proses penciptaan bumi dan seisinya sebagaimana dijelaskan dalam Al-quran surat Hud ayat 7, yang mana Allah menciptakan langit dan bumi hanya dalam kurun waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa disisi Allah yaitu sama halnya dengan 1000 tahun dalam hitungan manusia. Bukan hanya menciptakan bumi dan seisinya, disaat bersamaan Allah juga menciptakan malaikat. Malaikat yang diciptakan oleh Allah dibuat dari cahaya sehingga menjadi makhluk yang akan selalu taat pada Allah. Malaikat merupakan ciptaan Allah yang diberikan akal namun, tidak diberi nafsu. Sehingga, malaikat tidak membutuhkan makan, minum, dan syahwat hal inilah yang membuat malaikat tidak pernah berbuat dosa. Allah juga menciptakan iblis dan jin dari api. Tidak seperti malaikat yang semuanya taat pada Allah, justru ada jin yang patuh pada Allah, ada juga jin yang membangkang sehingga jin yang membangkang inilah yang disebut dengan iblis. Iblis inilah yang menjadi nenek moyangnya setan. Iblis dan keturunannya selalu ingkar pada Allah. Bahkan, iblis bertugas untuk menjerumuskan manusia untuk berbuat sesat. Hingga membuat manusia memiliki dosa besar yang akan membawanya masuk ke neraka bersama para iblis. Akibat kesombongan iblis inilah yang membuatnya dikeluarkan dari surga Allah. Bukannya bertaubat, iblis justru bersumpah untuk menggoda Nabi Adam beserta semua keturunannya agar tersesat. Iblis ingin manusia agar ikut ke dalam neraka bersama dengannya kelak. Asal Mula Penciptaan Nabi Adam Setelah menciptakan bumi, malaikat dan iblis, Allah memberitahu malaikat bahwa Allah akan menciptakan makhluk yang akan dinamai sebagai manusia. Manusia akan diturunkan ke bumi sebagai Khalifah. Pada saat itu, malaikat saat itu merasa penasaran mengapa Allah menciptakan manusia. Disisi lain, para malaikat merasa khawatir dengan rencana Allah, sebab malaikat menganggap bahwa manusia nantinya hanya akan berbuat maksiat di bumi dan membawa bencana di bumi. Manusia menurut malaikat hanya akan melahirkan pertumpahan darah dan berbuat kerusuhan. Malaikat juga merasa bahwa keberadaanya sudah cukup, karena mereka senantiasa untuk memuji dan beribadah kepada Allah. Manusia kemudian diciptakan oleh Allah dari segumpal tanah dan ruhnya langsung ditiupkan oleh Allah. Manusia juga diberi akan sehingga bisa belajar dan mampu memahami berbagai hal. Sosok manusia yang diciptakan pertama kali inilah yang dikenal sebagai Nabi Adam. Nabi Adam diciptakan dari tanah bukan tanpa alasan, sebab setelah mati maka Adam beserta keturunannya bisa dikuburkan dalam tanah. Setelah tubuh dari Nabi Adam terbentuk dan telah ditiupkan ruh, para malaikat dan juga iblis diperintahkan oleh Allah untuk memberi sujud kepada Nabi Adam. Para malaikat menuruti perintah Allah, sedangkan iblis menolaknya dengan sombong karena merasa dirinya lebih mulia dari Adam karena diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Penciptaan Hawa Sebagai Istri Adam Sebelum akhirnya kelak diturunkan di bumi, Nabi Adam tinggal di surga atas perintah Allah. Namun, ketika di surga Nabi Adam sering kali merasa kesepian karena hanya hidup seorang diri tanpa ada seseorang. Hingga Allah kemudian menciptakan Hawa dari tulang rusuk sebelah kiri Nabi Adam saat sedang tertidur. Kehadiran Hawa sendiri untuk mendampingi Nabi Adam. Ketika Malaikat bertanya kepada Allah mengapa menciptakan Hawa, Nabi Adam kemudian menjawab bahwa Hawa diciptakan agar mendampingi Nabi Adam, membuatnya bahagia sesuai kehendak Allah. Nabi Adam dan Hawa pun diizinkan untuk tinggal bersama di surga untuk sementara dengan kehidupan yang serba ada. Namun, Allah memberikan peringatan satu hal pada Adam dan Hawa bahwa selama di surga keduanya tidak boleh mendekati dan memakan buah dari pohon Khuldi. Namun, karena godaan dan bujuk rayuan dari iblis jugalah Adan dan Hawa akhirnya tidak bisa menepati janjinya kepada Allah dan melanggar larangan Allah dengan memakan buah Khuldi. Setelah memakan buah tersebut, keduanya merasakan akibatnya yang membuat auratnya keduanya terbuka. Karena malu, Adam dan Hawa mencari daun yang digunakan untuk menutupi auratnya. Dengan rasa malu dan menyesal karena melanggar larangan Allah, keduanya menangis sambil memohon doa agar diampuni dosanya. Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi Setelah memohon pengampunan dari Allah, akhirnya Allah menerima taubat keduanya. Namun, keduanya harus diturunkan dari surga kebumi sebagai khalifah. Saat diturunkan, keduanya turun dengan terpisah. Nabi Adam diturunkan di Hindustan sedangkan Hawa di Jeddah. Keduanya dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh. Setelah sekian lama sejak diturunkan akhirnya mereka bertemu di Jabal Rahmah yaitu daerah Arafah. Tentu saja pertemuan keduanya menjadi hal yang membahagiakan, sehingga mereka bisa kembali menjalani hidup dengan bahagia. Kisah Anak Nabi Adam AS dan Hawa Setelah bertemu dan kembali menjalani kehidupan berdua sebagai pasangan suami istri mereka dikaruniai keturunan. Saat itu, setiap Hawa akan melahirkan akan selalu lahir anak kembar laki-laki dan perempuan. Kelahiran anak kembar pertama diberi nama Qabil dan Iklima, kemudian kelahiran anak kembar kedua diberi nama Habil dan Labuda. Saat anak Nabi Adam dan Hawa mulai beranjak remaja, mereka pun memiliki watak dan sifat yang berbeda satu sama lainnya. Qabil memiliki sifat yang kasar semanatara Habil memiliki sifat yang lebih santun dan sabar. Kemudian, anak perempuan Iklima menjadi remaja yang memiliki paras yang cantik sementara Labuda biasa-biasa saja. Seiring bertambah dewasanya mereka, mulai muncullah rasa ketertarikan dengan lawan jenis. Hingga Allah memberikan wahyu kepada Nabi Adam dan Hawa agar keempat anaknya harus dinikahkan sesuai dengan aturan yang tidak memperbolehkan menikah dengan saudara kembarnya sendiri. Dengan kata lain Qabil tidak bisa menikahi Iklima, begitupun Habil yang tidak bisa menikahi Labuda. Setelah Nabi Adam menyampaikan aturan pernikahan dengan saudara kembarnya sendiri, ternyata Qabil menolak dan menyampaikan bahwa ia ingin menikahi Iklima yang tidak lain merupakan saudara kembarnya sendiri. Kisah Perselisihan Anak Adam Agar melerai perselisihan antara anaknya sendiri, maka Nabi Adam menawarkan solusi agar Qabil dan Habil harus berkurban dan kemudian kurbannya yang diterima oleh Allah maka dialah yang berhak untuk menikahi Iklimah. Setelah hari yang telah disepakati, keduanya telah menyiapkan kurbannya. Qabil yang merupakan seorang petani yang sifatnya sombong menyiapkan seikat gandum dengan kualitas yang jelek. Sedangkan, Habil yang merupakan seorang peternak menyiapkan kambing muda dan gemuk sebagai kurbannya. Lalu qurban keduanya disimpan di tengah lapangan, tak lama kemudian Allah menurunkan cahaya putih dan mengangkat qurban yang disiapkan oleh Habil. Artinya, qurban dari habil diterima oleh Allah dan berhak untuk menikahi Iklimah. Tidak terima dengan hal tersebut, Qabil kemudian marah dan dibujuk oleh setan untuk memukul Habil. Qabil yang dikuasai amarah membuat pukulannya membunuh habil, dan menjadi peristiwa pembunahan yang pertama di bumi. Karena merasa takut dan bingung, ia tidak tahu bagaimana cara menyembunyikan Habil yang telah meninggal dan tidak bernyawa lagi. Qabil berusaha membuat ke laut tapi mayat Habil selalu didorong ombak hingga ke tepi pantai. Akhirnya Qabil memohon ampun kepada Allah dan menyesali segala perbuatannya. Hingga akhirnya Qabil melihat burung gagak dipohon, dan satu burung gagak yang mati. Burung gagak yang masih hidup membawa burung gagak yang mati ke tanah. Burung gagak itu kemudian melubangi tanah dan mendorong gagak yang mati kedalam tanah. Qabil akhirnya mengerti dan meniru cara gagak tersebut. Kisah Wafatnya Nabi Adam Dikisahkan sebelum mendekati akhir hayatnya, Nabi Adam meminta kepada anaknya untuk mencarikan buah surga. Lalu anaknya mencari kesana kemari dan tak kunjung menemukannya. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan malaikat yang menyamar menjadi orang yang membawa kain, wangi-wangian, dan juga sekop. Malaikat yang menyamar itu kemudian berkata pada anak Adam bahwa sebaiknya mereka pulang karena ajal ayahnya sebentar lagi. Mereka kemudian pulang lalu diikuti orang yang ditemuinya tadi. Nabi Adam dan Hawa yang sempat tinggal disurga mengenali sosok tersebut, yang tidak lain adalah malaikat maut yang akan mengambil nyawa Adam. Setelah mencabut nyawa Adam, malaikat tersebut lalu memandikan, mengkafani, dan memberi wewangian pada jenazah. Ia lalu menggali tanah, meletakkan jenazah di dalam lubang itu, lalu menumpukkan batu pada makam Nabi Adam. Ia kemudian berpesan sebelum hendak pergi agar kematian Adam menjadi pembelajaran bagi manusia. Sebab dari peristiwa itu, manusia bisa mengenali prosesi dan juga ritual pemakaman. Mukjizat Nabi Adam Kisah Nabi Adam menjadi kisah Nabi yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Sayangnya sedikit orang memandang Nabi Adam AS memiliki sedikit mukjizat. Padahal Nabi Adam AS memiliki beberapa mukjizat yang diketahui hanya dimiliki olehnya semata. Yaitu 1. Merupakan Khalifa Pertama di Bumi Menjadi khalifah pertama di bumi termasuk mukjizat pertama yang diberikan kepada Nabi Adam AS. Kemampuannya menjadi khalifah pertama adalah berkat rahmat Allah SWT. 2. Memiliki Pengetahuan yang Luas Sebagai manusia pertama di bumi, Nabi Adam diberi mukjizat berupa pengetahuan yang membuatnya bisa mengetahui semua nama benda dan mhkluk hidup di bumi. 3. Berumur Panjang Dikisahkan Nabi Adam memiliki umur panjang yaitu 1000 tahun. Berkat mukjizat inilah Nabi Adam terus berdakwah pada anak dan cucunya untuk mengikuti ajaran Allah SWT. 4. Memiliki Tinggi Mencapai 60 Hasta Disebutkan bahwa salah satu mukjizat lainnya yang diterima oleh Nabi Adam yaitu ukuran tingginya mencapai 60 hasta atau sekitar 27 meter. Penutup Demikian ulasan mengenai cerita kisah Nabi Adam singkat tapi lengkap dari lahir sampai wafat beserta mukjizatnya yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu. Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos. Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah Kost Bandung Murah Kost Denpasar Bali Murah Kost Surabaya Murah Kost Semarang Murah Kost Malang Murah Kost Solo Murah Kost Bekasi Murah Kost Medan Murah
Adamhidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A'raaf [7]:11-25. Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan.
Dalam beberapa riwayat lainnya menyebutkan anak Nabi Adam berjumlah 25 orang anak, 24 di antaranya lahir berpasangan, sedangkan satu orang tidak. Nabi Adam alaihi salam merupakan Nabi sekaligus manusia pertama yang Allah ciptakan dengan keistimewaaannya. Dalam kesendiriannya, Allah pun menciptakan untuknya seorang wanita yang menjadi istrinya yaitu Hawa. Dinamakan Hawa karena ia diciptakan dari kehidupan yaitu tulang rusuk kiri Nabi Adam. Dari Adam dan Hawa inilah yang kemudian jumlah populasi manusia semakin bertambah. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan mengenai kelahiran anak-anak Nabi Adam. Seperti yang disebutkan oleh Imam Abu Ja’far Ibn Jarir at Thabari dalam Tarikh-nya, “Hawa melahirkan anak-anak keturunan Adam sebanyak 40 dengan 20 kali kehamilan”, hal ini pun sama sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam Tafsir Baghowi dan Tafsir Al-Qurtubi. Ada juga yang mengatakan bahwa Hawa telah mengandung sebanyak 120 kali, di setiap kehamilannya ia melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempuan. Dalam beberapa riwayat lainnya menyebutkan Nabi Adam memiliki 25 orang anak, 24 di antaranya lahir berpasangan, sedangkan satu orang tidak. Dalam beberapa tarikh, disebutkan bahwa nama-nama anak laki-laki Nabi Adam adalah Abdullah, Cayn, Qabil, Ashut, Habil, Syith, Ayad, Balagh, Athati, Tawbah, Darabi, Hadaz, Yahus, Sandal, Baraq, Wadd, Suwa, Yaguth, Ya’uq dan Nasr. Sedangkan anak-anak Nabi Adam yang perempuan tidak disebutkan namanya kecuali Iqlima, Labuda dan Hazura saja. Baca juga Kisah Adam dan Hawa Berkelana di Bumi Bagian 2-Habis Mengenai urutan kelahirannya pun banyak perbedaan pendapat dan belum dipastikan dengan baik. Ada yang menyebutkan bahwa Qabil dan Iqlima merupakan anak pertama Nabi Adam dan yang terakhir adalah Abd al-Mugith dan saudara kembarnya, Amat al-Mugith. Ada pula yang mengatakan Qabil dan Iqlima adalah anak ketiga, Habil putra keempat dan Syith adalah putra kelima. Banyaknya perbedaan riwayat yang menyebutkan mengenai kelahiran maupun nama-nama dari anak Nabi Adam, namun nama anak-anak Nabi Adam yang secara pasti disebutkan di dalam riwayat tercatat lima orang, yaitu Qabil, Habil, Iqlima, Labuda dan Syith. Dalam Al-Qur’an, Allah mengabadikan kisah kedua putra Nabi Adam yaitu Qabil dan Habil. Sebagaimana yang disebutkan dalam Qs. Al-Maidah 27-31, kisah ini bermula dari kedengkian serta marahnya Qabil atas diterimanya kurban saudaranya yaitu Habil, sedangkan kurbannya sendiri ditolak oleh Allah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh al-Aufi dari Abdullah bin Abbas, saat itu kurban diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka dalam mempersembahkan kurban, Allah Ta’ala menerima kurban hamba-hambanya dengan mengirimkan api dan menyambar ke arah apa yang dipersembahkan untuk-Nya. Beberapa riwayat menyebutkan, ketika dewasa, Qabil adalah seorang petani dan bercocok tanam, sedangkan Habil adalah seorang peternak dan penggembala. Ketika memberikan kurbannya, Habil mempersembahkan seekor kambing gemuk yang dimilikinya, namun Qabil hanya mempersembahkan hasil pertaniannya dengan kualitas yang buruk. Setelah kurban telah dipersembahkan, Allah pun mengirimkan api ke arah kurban tersebut, menyambar kurban habil dan membiarkan kurban milik Qabil. Mengetahui kurbannya ditolak, Qabil pun murka dan dengki terhadap Habil dan berkata kepadanya bahwa ia benar-benar akan membunuhnya. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kedengkian Qabil terhadap Habil bermula ketika Allah mensyariatkan kepada Nabi Adam agar menikahkan putranya dengan putri dari pasangan kembaran yang berbeda bersilang. Sesuai dengan syariat tersebut, maka Qabil akan dinikahkan dengan saudara kembar dari Habil yaitu Labuda, sedangkan Habil akan dinikahkan dengan saudara kembar Qabil yaitu Iqlima. Tetapi, Qabil tidak terima akan hal itu sebab ia mendapat istri yang tidak terlalu cantik dan berkeinginan untuk menikah dengan saudara kembarnya sendiri yang berparas cantik. Nabi Adam tidak memberi izin, untuk menengahi masalah ini maka mereka berdua diminta untuk memberikan pengorbanan kepada Allah, yang apabila pengorbanannya diterima maka akan mendapatkan keadilan di sisi-Nya. Setelah kurban dipersembahkan, Allah hanya menerima kurban yang Habil berikan. Hal ini membuat Qabil marah dan dengki terhadap Habil. Sifat dengki yang ada di dalam diri Qabil membuatnya memutuskan untuk membunuh saudaranya itu. Sekalipun Habil telah memberikannya nasihat, Qabil tidak menghiraukannya. Menurut pendapat beberapa ulama, lokasi tempat Qabil membunuh Habil saat itu di kawasan pegunungan Qasiun wilayah utara Damaskus, lebih tepatnya di sebuah gua bernama gua Dam. Pada saat Habil sedang tertidur, Qabil membunuh Habil dengan cara melemparkan batu ke arah kepala Habil, hingga kepalanya pecah. Riwayat lain menyatakan bahwa Habil dicekik dan digigit hingga akhirnya matilah Habil ditangan Qabil. Peristiwa ini adalah kematian pertama yang terjadi di muka bumi dan kejahatan pertama yang dilakukan manusia. Baca juga Persekusi, Kekerasan, dan Kisah Qabil Dan HabilSetelah ia membunuh Habil, Qabil pun bingung apa yang harus ia perbuat terhadap jenazah saudaranya tersebut sebab jenazah Habil adalah yang pertama kali di muka bumi. Qabil pun menggotong mayat Habil selama kurang lebih setahun, hingga dalam keadaan demikian Allah mendatangkan dua burung gagak yang sedang bertarung dan menyebabkan salah satunya mati. Maka gagak yang masih hidup mengais-ngais tanah hingga membuat lubang untuk mengubur burung gagak yang mati. Melihat kejadian itu, Qabil mengambil pelajaran tentang cara mengubur jenazah saudaranya itu. Mengetahui kematian anaknya Habil, Nabi Adam dilanda kesedihan yang mendalam. Hingga Allah memberinya karunia seorang anak sebagai pengganti Habil yang bernama Syith, yang memiliki makna “Karunia dari Allah” dan ia pun memiliki sifat yang sama seperti Habil. Ketika Syith telah dewasa, Nabi Adam menyampaikan pesan-pesan kepada anaknya Syith, di antaranya adalah Janganlah kamu merasa aman di dunia. Seperti diriku yang merasa aman hidup di Syurga, yang pada akhirnya aku diturunkan oleh Allah di dunia, Janganlah kamu bertindak menurut kemauan istrimu. Karena aku mengikuti hawa nafsu istriku Hawa, sehingga memakan buah pohon terlarang, lalu aku menyesalinya, Setiap perbuatan yang ingin kamu lakukan, maka renungkanlah terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan, Ketika kamu merasa takut atau ragu-ragu terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah hal itu, Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara. Dari Wahab bin Munabbih, ia mengatakan, “Ketika Nabi Adam meninggal dunia, kala itu Syith telah berusia 400 tahun, yang pada saat itu juga Syith diangkat menjadi Nabi menggantikan Nabi Adam. Allah menurunkan langsung kepada Syith berupa Pedang, tali, shahifah, tabut, dan kuda yang bernama Maimun, yang apabila kuda itu meringkik maka seluruh binatang akan menyambutnya dengan tasbih”. Baca juga Belajar Qurban dari Kedua Anak Nabi AdamNabi Adam memberikan wasiat kepada Syith untuk menggantikan dirinya dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah kepada Allah, dan selepas Nabi Adam turun Syith pun diangkat sebagai nabi kedua di muka bumi. Nabi Adam juga mewasiatkan kepadanya untuk memerangi saudaranya, Qabil. Melaksanakan wasiat sang ayah, Syith pergi untuk memerangi Qabil dan akhirnya perang pun berkecamuk. Peristiwa inilah yang menjadi perang pertama yang terjadi antara anak-anak Adam di muka bumi. Dalam peperangan itu, Syith memperoleh kemenangan. Qabil pun ditawan oleh Syith dan dihukum dengan cara dipanggang di bawah matahari sampai meninggal, riwayat lain yang mengatakan kedua tangannya dibelenggu di atas pundaknya dan ditahan di tempat yang panas hingga mati. Setelah melaksanakan wasiat yang diperintahkan sang ayah, Syith diutus ke Hindi India untuk menjadi “Juru Penegak Keadilan”, dan Allah menjadikan silsilah keturunan seluruh manusia semuanya berasal dari keturunan Syith. Wallahu a’lam bi shawwab. AN
DanTelah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya dari Al A'la - Ibnul Mutsanna berkata- telah menc
Disebutkan dalam sebuah sejarah bahwa Auj bin Unuq terlahir seratus tahun sebelum wafatnya Nabi Adam as. Ibunya bernama Anaq, putri dari Nabi Adam as. Ketika Nabi Adam as meninggal dunia dalam usia 930 tahun, beliau meninggalkan anak cucu yang hidup tersebar di muka bumi. Beliau sendiri memiliki sekitar 21 putra dan 20 putri, yang di antaranya adalah Anaq, ibu dari Auj. Auj bertubuh raksasa. Ketika duduk, dia membutuhkan tempat yang panjang dan lebarnya 1000 x 1000 meter. Di setiap tangannya terdapat 10 jari dan setiap jari memiliki dua kuku. Umur Auj bin Unuq adalah tahun. Tinggi tubuhnya adalah hasta. Ukuran setiap jari tangannya ialah tiga hasta. Ketika berdiri, awan berada di sekitar pingggulnya. Seluruh binatang takut padanya. Mereka akan lari ketakutan begitu melihat Auj bin Unuq. Setiap kali Auj bin Unuq merasa lapar, dia memasukkan tangannya ke laut lalu mengambil ikan yang paling besar, lalu ia mengangkatnya tinggi-tinggi ke arah matahari agar ikan itu terbakar. Setelah itu dia pun memakannya. Ketika Nabi Nuh diperintahkan membuat bahtera, Auj bin Unuq ikut membantu beliau dalam pembuatan bahtera itu. Dia membawakan kayu-kayu yang berat dari hutan. Untuk membalas jasanya, Nabi Nuh as selalu memberinya roti. Auj sangat membenci penduduk kota yang memusuhi Nabi Nuh as. Dan apabila ia datang ke kota, semua orang takut dan gemetar melihat kedatangannya. Tatkala Nabi Nuh merampungkan membuat bahtera dan banjir mulai datang, Auj memohon kepada Nabi Nuh agar ia diberi tempat dalam bahtera tersebut. Akan tetapi Nabi Nuh menolak keinginannya itu. saat banjir melanda seluruh dunia, tinggi air tidak mencapai lutut Auj bin Unuq, Auj pun hidup hingga masa Nabi Musa as. Back to top button
Untukmakluman semua, mana-mana bloggers yang sudi nak bertukar link dengan komen & link anda di sini. Dan kepada blogger yang mana linknya masih mama belum letakkan di link `Geng-Geng Bloggers' seperti di bawah ini, sila tinggalkan mesej untuk mama di sini juga.
OLEH MUHYIDDIN Allah SWT menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya QS at-Tin 4. Manusia ditakdirkan terdiri atas dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Masing-masing memiliki ciri-ciri biologis, kodrat, dan ketetapan-syariat yang berlainan. Allah berfirman dalam surah an-Nahl ayat 97, yang artinya, “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Sejarah mencatat, banyak wanita yang dimuliakan dalam Islam lantaran kesalehannya. Di antaranya, bahkan nama-nama mereka diabadikan dalam Alquran maupun hadis Rasulullah SAW. Itu menandakan, umat Islam pun hendaknya memetik hikmah dan keteladanan dari perjalanan hidup mereka. Terlebih lagi, bagi kaum Muslimah sangatlah serasi untuk menjadikannya sebagai acuan. Karena itu, generasi kini perlu juga mengenal lebih dekat sosok-sosok saleh yang berasal dari kalangan perempuan itu. Umat Islam hendaknya memetik hikmah dan keteladanan dari perjalanan hidup istri para Nabi. Dalam hal ini, buku Keagungan Tiga Wanita Pilar Islam dapat menjadi salah satu referensi. Karya Dr Yucki Prihadi tersebut mengangkat kisah keteladanan tiga tokoh perempuan yang berjasa besar dalam sejarah. Mereka adalah Siti Hawa, Siti Hajar, dan Siti Khadijah. Ketiganya memang berasal dari kurun zaman yang berbeda. Bahkan, jarak masa antara yang satu dan lainnya begitu jauh. Akan tetapi, menurut penulis buku ini, riwayat hidup mereka dapat terus menginspirasi umat zaman sekarang. Tiap sosok itu pun terhubung dengan benang merah yang sama, yakni sebagai hamba Allah yang bertakwa. Mungkin, sudah banyak pembaca yang pernah mendengar nama ketiga tokoh perempuan tersebut. Yang pertama merupakan istri manusia pertama, Nabi Adam AS. Setelah diturunkan dari surga-Nya, kedua leluhur umat manusia itu sempat terpisah satu sama lain. Mereka tidak dapat saling bertemu selama ratusan tahun lamanya. Hingga kemudian, Allah mempertemukan Siti Hawa kembali dengan suaminya tersebut. Adapun tokoh kedua yang dibahas dalam buku ini merupakan Siti Hajar. Ia adalah istri Nabi Ibrahim AS. Dikenal sebagai sosok yang cantik, mulia, dan penuh kesabaran. Ibu kandung Nabi Ismail AS itu juga turut berjuang dalam menegakkan agama tauhid. Dialah sang ibu yang berlari-lari kecil antara dua bukit untuk menemukan air bagi bayi kecilnya yang kehausan. Dialah sang ibu yang berlari-lari kecil antara dua bukit untuk menemukan air bagi bayi kecilnya yang kehausan. Peristiwa tersebut akhirnya mengawali pembangunan kembali Baitullah Ka’bah. Sementara itu, tokoh ketiga yang riwayatnya diulas oleh penulis adalah Siti Khadijah. Perempuan mulia ini merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW. Dengan penuh kesetiaan, putri Khuwailid bin Asad tersebut mendampingi Rasulullah SAW, baik sebelum maupun selama masa kenabian beliau. Dalam sejarah Islam, tahun wafatnya ibu dari enam orang anak itu disebut sebagai tahun duka cita Aamul huzni. Yucki Prihadi menyebut ketiga sosok tersebut sebagai pilar Islam. Sebab, masing-masing berperan sebagai pendamping bagi nabi-nabi, yakni berturut-turut Nabi Adam AS, Ibrahim AS, dan Rasulullah SAW. Para suami itu begitu besar tugasnya dalam mendakwahkan agama Allah. Melalui buku ini, penulisnya mengajak para pembaca untuk merefleksikan keteladanan yang ditunjukkan ketiga perempuan pilar Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini diawali dengan pembahasan tentang sosok Siti Hawa. Dialah ibu bagi seluruh manusia. Istri Nabi Adam AS ini merupakan wanita pertama yang diciptakan Allah SWT. Seperti dikisahkan dalam Alquran, ia dan suaminya sempat melanggar aturan yang telah ditetapkan Allah. Setelah menyadari perbuatannya, keduanya pun memohon ampunan kepada-Nya. Mereka kemudian diampuni oleh-Nya. Setelah itu, Allah menetapkan bahwa Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga, dan lalu turun ke bumi. Ini diceritakan dalam surah al-A’raf ayat 24-25. Begitu pula dalam surah Thaha. Begitu sampai ke bumi, keduanya terpisah satu sama lain. Di manakah lokasi persisnya mereka diturunkan hingga bertemu kembali? Soal itu tidak dijelaskan dalam Alquran maupun hadis. Namun, sebagian ulama sepakat, keduanya setelah diturunkan secara terpisah dari Surga, untuk kemudian bertemu lagi di Jabal Rahmah, Arafah, Jazirah Arab. Al-Imam At-Thabari dalam Tarikh-nya menjelaskan keterangan dari Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutthalib. Ia mengatakan, "Adam diturunkan dari surga ke bumi di negeri India.” Abu Shaleh meriwayatkan juga dari Ibnu Abbas, Hawa diturunkan di Jeddah-yang masih bagian dari Hijaz. Kata Jeddah itu sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti 'perempuan berusia tua'. Ada yang menyebutkan, Adam diturunkan di antara Makkah dan Thaif. Ada pula yang berpendapat, Adam diturunkan di India, sementara Hawa di Irak. Riwayat lain menyebutkan, Adam diturunkan di Bukit Shafa, sedangkan Hawa di Bukit Marwah. Ada pula yang menyebutkan, Adam diturunkan di antara Makkah dan Thaif. Ada pula yang berpendapat, Adam diturunkan di India, sementara Hawa di Irak. Betapapun sebagian ulama berselisih pendapat tentang lokasi diturunkannya Adam dan Hawa, kebanyakan mereka bersepakat kedua insan pertama itu akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah. Hati mereka sabar dan ikhlas saat terpisahkan jarak. Maka ketika bertemu kembali, betapa besar kebahagiaan Nabi Adam dan Siti Hawa. Menurut Yucki, kesabaran dan keikhlasan inilah yang patut diteladani oleh Muslim dan Muslimah zaman sekarang. Apalagi, di zaman sekarang ini seorang wanita sudah memiliki berbagai macam profesi. Di tengah-tengah kesibukannya dalam bekerja, tentu mereka harus sabar mendidik anak-anaknya maupun melayani suaminya. Kesabaran dan keikhlasan inilah yang patut diteladani oleh Muslim dan Muslimah zaman sekarang. Teladan juga ditunjukkan istri Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar. Sejarah mencatat, kesabarannya tampak dalam pelbagai peristiwa. Sebagai contoh, tatkala bayinya yang bernama Ismail menangis karena kehausan di padang pasir Arab. Ia pun berlari-lari antara Bukit Shafa dan Marwah untuk menemukan air. Sebelumnya, Allah memerintahkan Ibrahim AS untuk membawa istri keduanya itu ke jazirah Arab, tepatnya Makkah. Keluarga ini pun berangkat untuk menempuh perjalanan jauh. Ibrahim dan istrinya bergantian menggendong bayi yang baru lahir itu. Akhirnya, mereka tiba di tanah Makkah. Waktu itu, kawasan ini amat sangat tandus. Jangankan air, rerumputan liar pun tak tampak di sejauh mata memandang. Keduanya lalu melihat ada bukit berwarna merah. Di atasnya, terdapat bekas rumah tua dari dahan-dahan kayu yang sudah mengering. Seperti diriwayatkan dua sejarawan terkenal, al Thabari 838-923 M dan Ibnu al-Atsir 1160-1233 M, di sanalah Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan bayinya, Ismail. Siti Hajar pun merengek sambil menangis agar suaminya tidak meninggalkan diri dan bayinya di tempat sepi dan tak berpenghuni itu. Namun, sang Khalilullah tidak peduli. “Ke mana engkau akan pergi dan meninggalkan kami di padang pasir yang tidak ada manusia dan bahkan kehidupan ini?” tanya Hajar berulang kali. Ibrahim AS tetap berjalan meninggalkannya, tanpa menjawab sepatah kata pun. Barulah ketika Hajar bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkan kamu wahai suamiku?”, nabi Allah itu memberi isyarat. Tanpa menengok lagi kepada istrinya, Nabi Ibrahim pun menjawab singkat, “Ya.” “Kalau begitu, Tuhan pasti tidak akan membiarkan kami,” ucap Hajar. Siti Hajar tidak mungkin mengatakan itu kalau tidak didasari rasa keimanan yang kuat kepada Allah SWT. Terakhir, Yucki dalam bukunya ini memasukkan kisah Siti Khadijah, sebagai wanita lainnya yang bergelar pilar Islam. Ia merupakan salah satu wanita yang dijanjikan surga oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Aku diperintahkan untuk memberi kabar gembira kepada Khadijah bahwa akan dibangun untuknya di surga sebuah rumah dari permata; tidak ada hiruk-pikuk dan rasa lelah di sana.” HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad. Beberapa hal yang bisa diteladani dari Siti Khadijah adalah sosoknya sebagai pengusaha wanita yang sukses. Di samping itu, Khadijah juga merupakan seorang istri yang sabar dalam berumah tangga. Ia tak menampakkan keraguan atau rasa marah saat Nabi Muhammad meninggalkannya untuk beruzlah. Saat beliau menyendiri di Gua Hira dan menerima wahyu pertama, Khadijah juga berperan dalam menenangkan suaminya. Khadijah merupakan orang pertama yang berada di sisi Rasulullah saat mengalami kesulitan. Ia selalu mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya dengan tulus, yaitu cinta yang memberikan ketenangan kepada Rasulullah. Tidak hanya itu, sang ummul mukminin juga membelanjakan seluruh hartanya untuk perjuangan penyebaran Islam. Inilah yang patut diteladani oleh wanita-wanita karier yang sukses di zaman sekarang ini, yakni menggunakan hartanya untuk kepentingan agama, bukan untuk berfoya-foya. Tidak hanya mengisahkan riwayat para istri nabi tersebut, buku Keagungan Tiga Wanita Pilar Islam juga membahas tentang kedudukan perempuan menurut ajaran Islam. Kemudian, buku ini juga memberikan beberapa tips kepada kaum hawa untuk mempercantik dan membahagiakan hati. DATA BUKU Judul Keagungan Tiga Wanita Pilar Islam Penulis Dr Yucki Prihadi Penerbit PT Elex Media Komputindo Tebal 155 halaman
KisahNabi Adam Alaihis Salam. Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai manusia pertama di dunia. Sebagai umat Islam, memercayai adanya nabi dan rasul-Nya merupakan salah satu rukun iman
ArticlePDF AvailableAbstractAbstrak Penelitian ini berdasarkan kisah Nabi Adam As yang berbagai fragmennya tersebar diberbagai surah dan ayat, menurut Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur`anul dari pembahasan ini adalah mengetahui sekaligus menyusun kronologis narasi kisah Nabi Adam As dari proses awal penciptaannya hingga ia keluar dari surga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Untuk pengelolaan data penafsiran oleh Ibn Katsir digunakan pendekatan studi tokoh, konten analisis dan ilmu kajian terhadap tafsir Ibn Katsir, kronologis kisah Nabi Adam As terbagi tiga, yaitu pertama, penciptaan Nabi Adam ini diawali dari zat yang disebut تراب dan طين serta حمٰإ مسنون hingga menjadi صَلْصٰلٍ كَالْفَخَّار. Setelah itu ditiupkan roh, pada proses inilah malaikat diperintah sujud kepada Adam As namun iblis enggan untuk bersujud. Kedua kisah Adam As tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Pada kejadian ini istri Adam As Hawa diciptakan oleh Allah. Ketiga, kisah Adam As dan istrinya dilarang mendekati pohon kuldi, yang kemudian aturan tersebut dilanggar oleh Adam As dan istrinya yang mengakibatkan Adam As dan istrinya dikeluarkan dari surga. Menurut Ibn Katsir keluarnya Adam As dari surga ini dalam dua tahap pertama tahap turun ke langit dunia dan kedua tahap turun ke bumi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Istinarah Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, Vol. 2 1, 2020, Januari-Juni ISSN Print 2714-7762 ISSN Online 2716-3539 Tersedia online di 60 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 Kronologis Kisah Nabi Adam As dalam Tafsir Ibn Katsir Bustamar * Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia E-mail bustamarputra95 Fitri Yeni M Dalil Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia E-mail fitriyenidalil * Corresponding Author Abstrak Penelitian ini berdasarkan kisah Nabi Adam As yang berbagai fragmennya tersebar diberbagai surah dan ayat, menurut Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur`anul Adzim. Tujuan dari pembahasan ini adalah mengetahui sekaligus menyusun kronologis narasi kisah Nabi Adam As dari proses awal penciptaannya hingga ia keluar dari surga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan konten analisis. Dari kajian terhadap tafsir Ibn Katsir, kronologis kisah Nabi Adam As terbagi tiga, yaitu pertama, proses penciptaan Nabi Adam. Kedua kisah Adam As tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Ketiga, kisah Adam As dan istrinya dilarang mendekati pohon kuldi, yang kemudian aturan tersebut dilanggar oleh Adam As dan istrinya yang mengakibatkan Adam As dan istrinya dikeluarkan dari surga. Abstract This research is based on the story of the Prophet Adam As whose various fragments are scattered in various surahs and verses, according to Ibn Kathir in Tafsir al-Qur`anul Adzim. The purpose of this discussion is to know at the same time compile a chronological narrative of the story of the Prophet Adam As from the initial process of his creation until he came out of heaven. The type of research used is library research using content analysis. From the study of the interpretation of Ibn Kathir, the chronology of the story of the Prophet Adam As is divided into three, namely first, the process of the creation of the Prophet Adam. The second story of Adam As lived in heaven with all the amenities. Third, the story of Adam As and his wife were prohibited from approaching the kuldi tree, which was then broken by Adam As and his wife which resulted in Adam As and his wife being expelled from heaven. Kata Kunci Kisah, Adam, Ibn Katsir, Kronologis PENDAHULUAN Al-Qur`an merupakan objek yang selalu menarik untuk dikaji dari semua sisinya. Al-Qur`an memiliki berbagai aspek yang dapat dikaji baik secara universal maupun parsial termasuk yang berkaitan dengan kisah-kisah yang dimuat dalam al-Qur`an. Kisah-kisah tersebut merupakan satu dari sekian banyak aspek yang membuktikan kemukjizatan al-Qur`an dan membuktikan kebenaran nubuwwah Rasulullah Saw. Rofiqoh & Ansori, 2017 25 Kisah-kisah tersebut memuat beragam permasalahan yang bisa dikaji secara substansial dan diuji kebenarannya berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Kisah-kisah dalam al-Qur`an adalah sebenar- 61 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 benarnya kisah, karena kisah-kisah tersebut pasti selalu sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Kisah-kisah tersebut juga merupakan kisah-kisah terbaik, karena kisah-kisah tersebut mengandung nilai sastra dan makna yang tinggi. Selain itu, kisah-kisah dalam al-Qur`an juga merupakan kisah-kisah yang paling besar manfaatnya. Rofiqoh & Ansori, 2017 26. Firman Allah; “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur`an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. QS. Yusuf 12 111 Kisah-kisah dalam al-Qur`an bukanlah suatu cerita yang lengkap yang meliput berbagai aspek peristiwa. Seringkali tidak terdapat penyebutan tempat atau waktu kejadian, apalagi urutan ruang dan waktu. Sehingga diperlukan penejelasan lebih lanjut, yang disebut dengan Tafsir al-Qur`an. Al-Qur`an dalam memaparkan kisah tidak tersusun secara kronologis sebagaimana buku sejarah. Sebagian kisah dalam suatu surah dan sebagian dimuat dalam surah lainnya, terkadang diungkapkan secara panjang lebar, terkadang secara garis besarnya saja. Misalnya kisah Nabi Adam As dalam al-Qur’an, yang dipaparkan tidak pada satu tempat/dalam satu surah saja, melainkan diberbagai tersebut bebrda dengan kisah Nabi Yusuf As yang terfokus pada satu surah saja. Dalam al-Qur`an terdapat kisah Nabi Adam As, yang diceritakan berulang-ulang dalam berbagai surah dan ayat, seperti dalam surah Al-Baqarah [2] 30-39, Ali-Imran [3] 59, Al-A’raf [7] 11-25. Al-Hijr [15] 26-44. Al-Isra` [17] 61- 65. Al-Kahfi [18] 50. Thaha [20] 115-124. Shad [38] 71-85. Dalam Mu’jam al-Mufarras li al-Fazil Qur`an al-Karim, kata-kata Adam terdapat dalam 9 Surah, yang terdiri dari 25 ayat.Nadim, 1945 Jika dilihat dari isi surah dan ayat yang mengandung kisah Nabi Adam As ada 8 Surah, yang terdiri dari 75 ayat. Dalam ayat tersebut adakalanya membicarakan tentang penciptaan Nabi Adam, kehidupannya 62 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 di Surga dan latar belakang Nabi Adam turun dari Surga. Kisah Nabi Adam pada surah tertentu urutannya tidak lengkap, surah al-Baqarah, sebagai surah kedua berdasarkan tartib Utsmani, menjelaskan kisah Nabi Adam setelah Allah menciptakannya, dan tidak pernah membicarakan bahwa Adam diciptakan dari tanah. Hanya saja menjelaskan pemberitaan Allah kepada Malaikat tentang akan diciptakan makhluk baru sebagai khalifah di bumi, pengetahuan Adam melebihi pengetahuan Malaikat, perintah sujud, pembangkangan iblis, suruhan Allah terhadap Adam bersama istrinya tinggal di surga dan terakhir penurunan Adam dari surga. Dalam surah al-Baqarah tidak ada menjelaskan tentang penciptaan Hawa, tiba-tiba langsung godaan iblis. Sedangkan mengenai penciptaan Nabi Adam tersebut dipaparkan dalam surah lain. Dengan demikian diperlukan rentetan kisah yang lengkap, agar lebih mudah dipahami. Walaupun ada yang menyatakan kisah itu tidak harus berurutan dari awal hingga akhir. Ada sebuah kisah itu menggunakan alur maju linier, ada yang menggunakan alur mundur dan ada juga yang menggunakan alur bolak balik. Orang yang menggunakan tiga alur tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Kemudian dari pada itu agar al-Qur`an memiliki maknanya yang utuh maka perlu adanya rentetan atau urutan dari kisah itu sendiri. Dengan kata lain rentetan kisah Nabi Adam As mulai dari penciptaan hingga tahapan selanjutnya. Pada penelitian ini penulis menggunakan Kitab Ibn Katsir sebagai sumber utama. Disebabkan kitab Tafsir Ibnu Katsir memiliki keistimewaan dalam beberapa aspek, seperti dalam hal ketelitian sanadnya, kesederhanaan ungkapannya, dan kejelasan ide pemikirannya. Di samping itu dalam penafsirannya Ibn Katsir lebih mengedepankan penafsiran dengan al-Qur`an itu sendiri, jika itu tidak ditemukan di ayat lain maka beranjak pada Hadits, jika tidak ditemukan dalam Hadits, maka didukung dengan pendapat Sahabat Nabi Saw, jika tidak ada pendapat Sahabat tentang hal yang demikian maka beralih pada tabi’in. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library 63 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 research. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Sebagai penelitian tafsir tentang kisah nabi Adam As, teknik pengumpulan dan analisis data ayat-ayat al-Qur`an melalui term Adam, digunakan pendekatan tafsir tematik. HASIL DAN PEMBAHASAN Penciptaan Nabi Adam As Pengkabaran Allah Tentang Penciptaan Khalifah /Makhluk Baru di Bumi QS. al-Baqarah/2 30, Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Ibn Katsir 2017 518 menafsirkan ayat ini bahwa Allah Swt mengabarkan karunia-Nya kepada Bani Adam dengan menyebut nama mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya sebelum Allah Swt menciptakan mereka, sebagaimana firman Allah, “yakni ingatlah wahai Muhammad, saat Rabbmu berfirman kepada para Malaikat, dan kabarkanlah hal ini kepada kaummu. Ibn Jarir menyebutkan keterangan dari sebagian pakar Bahasa arab, yaitu Abu Ubaidah yang mengklaim bahwa kata merupakan zaidah tambahan. Perkiraan kalimatnya ialah . Namun Ibn Jarir membantahnya. Al-Qurthubi mengatakan, seluruh ahli tafsir juga membantahnya, bahkan az-Zajjaj sampai mengatakan “ini sebuah kelancangan dari Abu Ubaidah”. yakni, suatu kaum yang sebagian meneruskan kaum sebelumnya, abad demi abad generasi demi generasi, sebagaimana yang Allah Swt firmankan, QS. al-An’am 165. Dia Allah berfirman, . QS. an-Namal 62 dan firman-Nya QS. az-Zukhruf 60 dan firman-Nya, QS. Maryam 59. Dan dibaca secara syadz aneh; disebutkan oleh az-Zamaksyari dan lainnya serta 64 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 dinukilkan oleh al-Qurthubi dari Zaid bin Ali. Katsir, Jilid I, 2017 519 Proses Penciptaan Nabi Adam As QS. Ali-Imran/3 59 “Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya "Jadilah" seorang manusia, Maka jadilah Dia”. Pada ayat ini Ibn Katsir tidak menjelaskan makna secara detail, dari lafaz ayat Adam kejadian awalnya memang dari namun dalam penafsirannya ayat tersebut membahas tentang kisah Nabi Isa yang tidak memiliki bapak yang sama dengan kejadian Nabi Adam As. Namun pada surah al-Hajj/22 5, Allah menjelaskan “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, Maka ketahuilah Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu…” disini adalah asal mula kejadian Adam As yaitu diciptakan dari tanah, kemudian anak keturuananya dari air yang hina. Katsir, 2017 112. Jilid 7 QS. al-Hijr/15 26, “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. Ibn abbas As, Mujahid dan Qatadah berkata “Yang dimaksud dengan shalshal disini ialah tanah liat kering. Secara lahiriah ia seperti firman Allah Swt, QS. Ar-Rahman 14-15. Pendapat dari Mujahid juga ialah tanah yang berbau busuk. Namun penafsiran ayat dengan ayat lain lebih utama. Firman Allah , yakni tanah liat kering dari lumpur hitam sedangkan artinya halus atau licin. Karena inilah, diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa ia berpendapat, ia adalah tanah liat yang basah’. Juga diriwayatkan dari Ibn Abbas, Mujahid dan adh-Dhahak, bahwa yang dimaksud , ialah tanah yang berbau busuk. Ada pendapat yang lain 65 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 bahwa yang dimaksud dengan , disini ialah yang diberi bentuk. Ibn Katsir, jilid 6, “ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya" QS. Shad/38 71-72. Allah menciptakannya dengan tangan-Nya agar Iblis tidak menyombongkan diri darinya dan agar Dia berkata kamu menyombongkan diri dari apa yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku, padahal Aku sendiri tidak menyombongkan diri darinya’. Allah menciptakannya sebagai manusia, ia berbentuk jasad dari tanah liat selama 40 hari sejak hari Jum’at, para Malaikat melewatinya, mereka terkejut karena melihatnya. Yang paling terkejut dari mereka adalah Iblis, ia melewatinya dan memukulnya, hingga jasad itu mengeluarkan suara, seperti tanah bejana tanah liat yang berdenting, firman Allah, QS. ar-Rahman/55 14. Iblis berkata, ’kamu diciptakan untuk suatu perkara’. Lalu ia masuk masuk ke dalam mulutnya dan keluar dar duburnya, ia berkata kepada Maliakat, jangan takut terhadapnya, sesungguh Rabb kalian tidak membutuhkan sedangkan ia ini berongga. Bila aku menguasainya, benar-benar aku akan menghancurkannya. Katsir, Jilid I, 2017 540 Manakala sudah tiba masanya Allah Swt meniupkan ruh padanya, Allah berfirman kepada Maliakat, bila Aku meniupkan ruh-Ku padanya maka bersujudlah kalian kepadanya’. Ketika Allah meniupkan ruh-Nya dan ruh itu langsung masuk melalui kepalanya maka ia bersin. Malaikat berkata kepadanya, ucapkan Alhamdulillah’. Ia pun mengucapkannya. Maka Allah Swt berfirman, semoga Rabbmu merahmatimu’. Ketika ruh masuk ke sepasang matanya, ia melihat buah-buahan di Surga. Ketika ruh masuk ke dalam rongga perutnya, ia ingin makan, maka ia terburu-buru melompat menuju buah Surga sebelum ruh sampai di kedua kakinya. Hal itu ketika Allah berfirman QS. al-Anbiya`/21 37 66 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 Pengetahuan Adam As Melebihi Pengetahuan Malaikat QS. al-Baqarah/2 31-33, “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama benda-benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." Allah berfirman "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? Dalam ayat ini Allah Swt menyebutkan kemuliaan Adam As atas para Malaikat. Karena Allah Swt secara khusus mengajarkan ilmu khusus tentang nama-nama segalaga sesuatu sementara untuk Malaikat tidak. Ini berlangsung setelah para Malaikat sujud kepada Adam As. Allah mendahulukan ayat ini karena ada hubungan antara ayat ini dengan ketidaktahuan Malaikat tentang hikmah diciptakannya khalifah manakala mereka menanyakan hal itu kepada Allah Swt, maka Allah Swt mengabarkan kepada mereka bahwa Dia mengetahui apa yang tidak mereka ketahui. Untuk itu selanjutnya Allah Swt menyebutkan ayat ini setelah itu untuk menjelaskan kemuliaan Adam As karena Allah Swt telah memberinya kelebihan daripada mereka dalam hal ilmu. Allah Swt berfirman . Katsir, Jilid I, 2017 530 As-Suddi mengatakan, dari orang yang menyampaikan hadits kepadanya dari Ibn Abbas tentang ayat , ia berkata Dia menunjukkan kepadanya nama-nama anaknya, satu persatu dan nama-nama hewan, dikatakan kepadanya, ini keledai, ini unta, ini kuda. Adh-Dahk mengatakan dari Ibn Abbas ia berkata , yaitu nama-nama benda yang diketahui oleh manusia, hewan, langit, bumi, daratan, 67 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 lautan, unta, keledai dan nama-nama makhluk lainnya. Ibn Abi Hatim dan Ibn Jarir meriwayatkan dari hadits Asyim bin Kulaib, dari Sa’id bin Ma’bad, dari Ibn Abbas, ia berkata , Dia mengajarkan kepadanya nama piring besar dan periuk. Ia berkata, Ya, sampai-sampai kentut pun ia ajarkan’. Katsir, Jilid I, 2017 530 As-Suddi dalam tafsirnya mengatakan dari Abu Malik, dari Abu Shaleh dari Ibn Abbas dan dari Murrah, Ibn Mas’ud dan beberapa orang sahabat tentang firman Allah Swt, yakni, kemudian para makhluk disodorkan kepada para malaikat. Ibn Juraij mengatakan dari Mujahid tentang ayat . Yakni, benda-benda yang punya nama itu disodorkan kepada para Malaikat. Katsir, Jilid I, 2017 532 Ibn Jarir mengatakan, dari al-Hasan dan Qatadah, keduanya berkata, “Allah mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu, Dia menyebutkan segala sesuatu dengan nama-namanya dan umat demi umat ditampakkan kepadanya’. Dengan sanad ini dari al-Hasan dan Qatadah tentang firman Allah . Sesungguhnya Aku tidak menciptakan makhluk melainkan kalian lebih tahu darinya, maka dari itu beritahukan kepadaku tentang nama-nama benda tersebut jika kalian memang benar. Adh-Dhahak mengatakan dari Ibn Abbas . Yakni, jika kalian benar-benar tahu untuk apa Aku menciptakan seorang khlifah di muka Bumi. As-Suddi meriwayatkan dari Abu Malik dan Abu Shaleh dari Ibn Abbas dan dari Murrah dan dari Ibn Mas’ud dan beberapa orang sahabat, . Bahwa Bani Adam berbuat kerusakan di Bumi dan Menumpahkan darah. Ibn Jarir berkata, “pendapat yang paling mendekati kebenaran dalam hal ini ialah takwil Ibn Abbas dan mereka yang sependapat dengannya. Makna dari ayat itu ialah bahwa Allah Swt berfirman beritahukanlah kepada-Ku nama dari benda-benda yang Aku sodorkan kepada kalian wahai para Malaikat yang berkata, ’apakah Engkau menjadikan makhluk di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah dari selain kami atau sebagian dari kami, sementara selama ini kami bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan- 68 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 Mu?, bila kalian memang orang-orang yang benar dalam apa yang kalian katakana, bahwa bila Aku menciptakan khalifah-Ku di Bumi selain kalian maka anak-anaknya akan mendurhakai-Ku, berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, dan bila Aku menjadikan kalian di Bumi maka kalian akan menaati-Ku, mengikuti perintah-Ku dengan mengagungkan dan mensucikan-Ku. Bila terhadap nama-nama apa yang Aku bentangkan kepada kalian saja kalian tidak tahu padahal kalian menyaksikan mereka, maka apalagi terhadap perkara yang tidak ada perkara-perkara yang akan terjadi tentu kalian lebuh tidak tahu lagi”. Katsir, Jilid I, 2017 533 Firman Allah Swt, . Ini adalah pensucian dari Malaikat untuk Allah Swt, bahwa seseorang tidak mungkin mengetahui sebagian ilmu-Nya kecuali bila Dia kehendaki dan tidak mungkin mereka mengetahui sesuatu kecuali yang Allah Swt ajarkan kepada mereka. Oleh karena itu mereka berkata . Yakni, Maha Mengetahui segala sesuatu, Maha Bijaksana pada penciptaan, perintah dan pengajaran-Mu kepada siapa yang Engkau kehendaki serta penolakan-Mu terhadap siapa yang Engkau kehendaki, Engkau memilki hikmah di balik semua itu dan keadilan yang sempurna. Katsir, Jilid I, 2017 533 Perintah Sujud Kepada Nabi Adam As QS. al-Baqarah/2 34, “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam, "Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir”. Ini adalah kemuliaan besar dari Allah Swt untuk Adam As yang Dia karuniakan kepada anak cucunya. Allah Swt mengabarkan bahwa Dia memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepada Adam As. Banyak juga hadits yang menunjukkan hal itu, di antaranya hadits syafa’at yang sudah disebutkan, serta hadist Musa As, Wahai Rabbku perlihatkan kepadaku Adam yang telah mengeluarkan kami dan dirinya dari Surga’. Ketika Musa bertemu Adam, ia berkata, ’kamu Adam yang telah ciptakan dengan tangan-Nya, Allah tiupkan ruh-Nya ke 69 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 dalam dirinya dan Allah perinthakan Maliakat untuk bersujud kepadanya’. “Maka bersujudlah para Malaikat itu semuanya bersama-sama. Kecuali iblis. ia enggan ikut besama-sama malaikat yang sujud itu. QS. al-Hijr/15 30-31 Ibils menolak seraya menyombongka diri dan ia termasuk golongan yang kafir. Allah Swt berfirman kepadanya, ’apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada apa yang Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku saat Aku perintahkan kepadamu?’ Iblis menjawab, ’aku lebih baik darinya, aku tidak akan sujud kepada apa yang Engkau ciptakan dari tanah. Allah berfirman; “Allah berfirman "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina". Ketika Allah Swt memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada Adam, perintah itu mencakup Iblis, karena ia sekalipun bukan dari golongan Malikat, tapi ia menyerupai mereka dan menyerupai perbuatan mereka. Oleh karena itu ia masuk dalam perintah Allah Swt tersebut dan dicela kerena menyalahi perintah Allah. Karenanya Muhammad bin Ishaq mengatakan dari Khallad, dari Atha’ dari Thawus, dari Ibn Abbas, ia berkata, ’Iblis sebelum bermaksiat termasuk golongan Malaikat, namanya adalah Azazil, ia termasuk penduduk bumi, tergolong Malaikat yang paling giat dan paling banyak ilmunya hingga hal itu membuatnya takabur. Ia bersal dari sebuah daerah bernama Jin. Riwayat senada dari Khallad, dari Atha’ dari Thawus atau Mujahid dari Ibn Abbas atau selainnya.Katsir, jilid I, 2017 542 Ibn Jarir, dari al-Hasan, ia berkata, ’Iblis bukan dari malaikat sekejap pun. Ia adalah asal Jin sebagaimana Adam asal manusia’. Ini sanad shahih dari al-hasan. Ucapan yang sama dikatakan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. Syahr bin Hausyab berkata, ’iblis termasuk Jin yang diusir para Malaikat. Ia ditahan oleh beberapa Malaikat lalu dibawa ke langit. Diriwayatkan oleh Ibn Jarir. Qatadah berkata tentang firman Allah Swt, . Ketaatan itu untuk Allah. Adapun 70 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 sujud itu, maka dengannya Allah memuliakan Adam dengan memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepadanya. Katsir, Jilid I, 2017 543 Qatadah berkata tentang firman Allah, . Musuh Allah – Iblis - dengki kepada Adam atas kemuliaan yang Allah berikan kepadanya, ia berkata, aku dari api sedangkan ia dari tanah’. maka awal dosa mereka adalah kesombongan, musuh Allah ini menyombongkan diri sehingga ia menolak untuk sujud kepada Adam. Katsir, jilid, 2017 543 Kehidupan Nabi Adam As di Surga QS. al-Baqarah/2 35-36 Dan Kami berfirman "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari Keadaan semula dan Kami berfirman "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." Allah berfirman dalam rangka mengabarkan bentuk penghargaan-Nya kepada Adam setelah Dia memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepadanya, maka mereka sujud kecuali Iblis. Allah mengizinkan Adam untuk masuk Surga dan tinggal disana sesukanya, makan darinya sesukanya, “yang banyak lagi baik” yakni, dengan tenang, lapang dan baik. Katsir, Jilid I, 2017 547 Al-Hafiz Abuh Bakar bin Mardawaih meriwayatkan dari hadits Muhaamad bin Isa ad-Damaghani, dari Abu Zar, ia berkata, “aku berkata, Wahai Rasulullah, apakah menurutmu Adam itu seorang Nabi?’ Beliau menjawab, Ya. Ia seorang Nabi dan Rasul yang Allah ajak berbicara mendahului siapapun, Dia berfirman .” Ada perbedaan pendapat mengenai letak Surga yang ditempati oleh Adam, apakah terletak di langit atau di bumi? Kebanyakan ulama berpendapat yang pertama. Sementara al-Qurthubi 71 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 menyebutkan pendapat dari Mu’tazilah dan Qadariyah, bahwa surga tersebut ada di bumi. Konteks ayat tersebut menunjukkan bahwa Hawa diciptakan sebelum Adam masuk ke dalam Surga dan hal ini dikatakan dengan jelas oleh Muhammad bin Ishaq, ia berkata, ”Setelah menyalahkan Iblis, Dia menghadap kepada Adam dan sebelumnya Dia sudah ajarkan seluruh nama-nama. Katsir, Jilid I, 2017 548 Kemudian Adam dibuat mengantuk sebagaimana disampaikan oleh Ahli Kitab dari kalangan Ahli Taurat dan Ahli Ilmi lainnya. Dari Ibn Abbas dan lainnya, kemudian Allah mengambil salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri dan menutup tempatnya dengan daging. Saat itu Adam sedang tidur. Adam belum bangun hingga Allah menciptakan istrinya, Hawa. Dari tulang rusuknya. Allah menciptakannya dalam bentuk seorang wanita agar Adam menjadi tenang kepadanya. Ketika Adam bangun dari tidur, ia melihat Hawa di sampingnya, maka ia berkata, sebagaimana yang mereka katakan Allah lebih tahu, ’daging, darah dan ruhku’. Maka Adam merasa tenang kepadanya, manakala Allah menikahkan Adam dengannya, Dia menjadikan hati Adam merasa tenang kepadanya, lalu Allah berfirman; Dan Kami berfirman "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim. Adapun firman-Nya , maka itu adalah ujian dari Allah untuk Adam. Para Ulama berselisih pendapat tentang apa pohon tersbut. As-Suddi mengatakan dari seorang yang menyampaikan kepadanya dari Ibn Abbas, ’pohon yang dilarang untuk di makan Adam adalah anggur. Hal senada juga dikemukakan oleh Sa’id bin Jubair, as-Suddi, asy-Sya’bi, Ja’dah bin Hubairah dan Muhammad bin Qais. As-Suddi dalam sebuah riwayat yang disebutkannya juga mengatakan, dari Abu Malik dan Abu Shaleh, dari Ibn Abbas, dari Murrah, dari Ibn Mas’ud dan beberapa orang sahabat, , yakni, pohon anggur, namun kaum Yahudi mengklaim pohon yang 72 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 dimaksud adalah pohon gandum. Katsir, Jilid I, 2017 549 Ibn Jarir berkata, seorang laki-laki dari bani Tamim menuturkan kepadaku, bahwa Ibn Abbas pernah menulis surat kepada Abu al-Jalad untuk menanyakan perihal pohon yang dimakan Adam dan pohon tempat Adam bertaubat. Maka Abu al-Jalad membalas suratnya, ’kamu bertanya kepadaku tentang pohon yang dimakan Adam, adalah pohon gandum. Sedangkan pohon tempat Adam bertaubat adalah pohon zaitun’. Hasan al-Bashri, Wahb bin Muanbbih, Athiyyah al-Aufi, Abu Malik, Muharib bin Ditsar dan Abdurrahman bin Abi Laila juga menafsirkan demikian. Katsir, Jilid I, 2017 549 Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari beberapa orang Yaman, dari Wahb bin Munabbih, ia berkata, ’pohon yang dimaksud adalah pohon gandum. Akan tetapi satu biji pohon gandum di Surga besarnya seperti paha sapi, rasanya lebih lembut dari keju dan lebih manis daripada madu’. Sufyan ats-Tsauri berkata, dari Husain dari Abu Malik, , maksudnya adalah pohon kurma. Ibn Jarir mengatakan dari Mujahid, , yaitu pohon tin. Qatadah dan Ibn Juraij juga berkata demikian. Abu Ja’far ar-Razi berkata, dari ar-Rabi’ bin Anas, dari Abu al-Aliyah, ’barang siapa yang memakan pohon tersebut maka ia akan buang kotoran, padahal seharusnya di Surga tidak ada kotoran’. Abdurrazaq berkata, Umar bin Abdirrahman bin Muhrib menuturkan kepada kami, ia berkata, aku mendengar Wahb bin Munabbih berkata, Allah menyuruh Adam dan istrinya tinggal di Surga dan melarangnya memakan buah dari sebuah pohon. Pohon tersebut mempunyai dahan yang bercabang satu sama lain. Pohon tersebut juga memiliki buah yang dimakan oleh para Malaikat karena mereka kekal di dalamnya. Itulah pohon yang Allah larang Adam dan istrinya untuk memakannya. Katsir, Jilid I, 2017 550 Keluarnya Nabi Adam dari Surga Godaan Syaitan Terhadap Adam As dan Istrinya Hawa Hingga Memakan Buah Terlarang 73 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"QS. Thaha/20 120. yakni bersumpah keduanya dengan nama Allah , sesungguh aku berada disini lebih dahulu dari kalian berdua, dan aku lebih mengetahui tempat ini. Iblis bersumpah kepada keduanya mengenai hal itu dengan nama Allah, sehingga keduanya tertipu. Dan terkadang seseorang bias tertipu jika disebut nama Allah. Qatadah berpendapat mengenai ayat ini bahwa Iblis bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya aku diciptakan sebelum kalian, aku lebih mengetahui daripada kalian, maka ikutilah aku, niscaya aku akan membimbing kalian’. Sebagian ahli ilmu berkata, barang siapa yang menipu kami dengan menyebut nama Allah, kami akan tertipu’. Katsir, Jilid IV, 2017 457 Adam dan Istrinya Mohon Ampunan Kepada Allah QS. al-Baqarah/2 37, “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, Maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ada yang berkata, bahwa kalimat dalam ayat ini ditafsirkan oleh firman Allah, QS. al-A’raf/7 23. Ini diriwayatkan dari Mujahid, Sa’id bin Jubair, Abu al-Aliyah, ar-Rabi’ bin Anas, al-Hasan, Qatadah, Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi, Khalid bin Ma’dan, Atha’ al-Khurasani dan Abdurraman bin Zaid bin Aslam. Abu Ishaq as-Sabi’I berkata, dari seorang laki-laki, dari Bani Tamim, ia berkata, aku datang menemui Ibn Abbas dan bertanya kepadanya, kalimat apakah yang Adam terima dari Rabbnya? Ibn Abbas menjawab, Adam diajari ilmu mengenai ibadah haji. Sufyan ats-Tsauri berkata, dari Ubaid bin Umair, ia berkata, ’Adam berkata, Wahai Rabb, kesalahan yang telah aku lakukan, apakah termasuk salah sesuatu yang telah Engkau tuliskan sebelum Engkau menciptakankuatau sesuatu yang aku buat sendiri dari diriku? Allah menjawab, sesuatu yang telah aku tulis atasmu sebelum Aku menciptakanmu, Adam berkata, sebagaimana Engkau 74 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 telah menulisnya atasku maka ampunilah aku’. Itulah firman Allah . Katsir, jilid I, 2017 554 Keluarnya Adam Bersama Istrinya dari Surga QS. al-Baqarah/2 38, Kami berfirman "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati".Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Penurunan yang kedua ini disebutkan karena berkaitan dengan yang sedisebutkan sesudahnya, yaitu adanya makna yang berbeda. Sebagian dari mereka berkata, ia adalah pengulangan yang berfungsi sebagai penegasan, seperti perkataan, “berdirilah, berdirilah”. Yang lain berkata penurunan pertama dari Surga ke langit paling bawah. Penurunan kedua dari langit paling bawah ke bumi. Wallahu a’lam tentang rahasia-rahasia kitab-Nya. Katsir, jilid I, 2017 558 Allah berfirman dalam rangka mengabarkan tentang perintah-Nya kepada Adam, istrinya dan Iblis hingga Dia menurunkan mereka dari Surga. Maksud anak keturunan Adam yaitu Allah akan menurunkan kitab-kitab dan mengutus Nabi-Nabi serta Rasul-Rasul, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu al-Aliyah, al-Huda petunjuk adalah para Nabi, para Rasul, ayat-ayat dan keterangan. Muqatil bin Hayyan berkata, al-Huda adalah Muhammad. Al-Hasan berkata, al-Huda adalah al-Qur`an. Kedua pendapat ini sama-sama shahih dan pendapat Abu al-Aliyah lebih umum. , yakni barang siapa yang mengikuti kitab-kitab yang Aku turunkan dan Rasul-Rasul yang Aku utus. “Niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka”. Yakni dalam perkara akhirat yang mereka hadapi. “dan tidak pula mereka bersedih hati”. KESIMPULAN Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur`an al-Adzim, memang tidak menyampaikan kisah Nabi Adam secara kronolgis melainkan penulis 75 Istinarah, Volume 2 Nomor 1, Januari-Juni 2020 yang menyusun ayat dan surah kemudian penafsirannya dari tafsir Ibn Katsir. Dalam al-Qur`an Allah juga menyampaikan kisah Nabi Adam tidak secara runtut dalam sebuah surah melainkan terletak dan tersebar di berbagai surah dan ayat sehingga ada pengulangan pada aneka surah. Namun pengulangan tersebut tidak sepenuhnya sama, melainkan pengulangan itu untuk menguatkan yang sebelumnya. Oleh karena itu, dengan memperhatikan logika yang ditangkap dan dari deskripsi tafsir Ibn Katsir sendiri ditambah dengan penjelasannya pada buku Qashash al-Anbiya` maka dapat penulis simpulkan bahwa kronologis kisah Nabi Adam As dalam al-Qur`an menurutnya adalah Pertama, penciptaan Nabi Adam. Kedua, kisah Adam As tinggal di surga dengan segala fasilitasnya. Ketiga, kisah Adam As dan istrinya dilarang mendekati pohon kuldi. Menurut Ibn Katsir keluarnya `Adam As dari surga ini dalam dua tahap pertama tahap turun ke langit dunia dan kedua tahap turun ke bumi. REFERENSI Katsir, A. al-F. I. I. bin U. bin. 2017. Tafsir al-Qur`an al-Adzim Jilid 1, 4, 6, 7, 8. A. dkk Hidayat, Ed. 3rd ed.. Solo Insan Kamil. Nadim, M. 1945. Al-Mu’jam Al-Mufarras Li Alfazil Qur`an Al-Karim. Mesir Darul Qutb. Rofiqoh, A., & Ansori, I. H. 2017. Kisah-Kisah Qasas dalam Al-Qur`an Perspektif I’jaz. QOF, 1, 25–37. Al-Farmawi, A. 2002. Metode Tafsir Maudhu’i. Jakarta RajaGrafindo Persada. Maliki. 2018. Tafsir Ibn Katsir Metode dan Bentuk Penafsirannya. El-Umdah Jurnal Ilmu Al-Qur`an Dan Tafsir, 11, 74–86. Najib, M. 2015. Kisah Nabi Adam As dalam al-Qur`an Pendekatan Tafsir Tematik. AL-ITQAN, 1, 105–125. Parhani, A. 2012. Adam As dalam Perspektif Hadits Suatu Kajian Tematik Terhadap Hadits Adam Abu al-Basyar. Sulesana, 6, 71–72. Zed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta Yayasan Obor Indonesia. ... At this stage, the development of the fetus passes between the realms of birds and mammals. Bustamar & M Dalil, 2020 Furthermore, the fetus develops to resemble a four-legged animal like an ape. Then this stage has developed further with the presence of a head and preparation for the formation of the most important members of man. ...Humans are formed from the process of evolution according to Charles Darwin. The process of the creation of humans from the point of view of the theory of evolution put forward by a famous scientist named Charles Robert Darwin, who stated that humans were the evolution of ape species or a kind of short-tailed monkey. there is a book entitled 'On The Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favored Racesin The Strungle for Life' which states that humans came from a revolutionary ape species from a very long time ago. Darwin's theoretical paradigm in biological knowledge today is the basic reference in every theory carrying the origin of the development of life organisms. Even though there are many verses of the Qur'an that mention the elements that make up Humans in several verses. This study aims to criticize the theory. The research method used in this research is a systematic literature review. The results of this study The creation of soil according to Tanthawi, went through the following stages, turab Ali-Imran 59, clay mixed with water al-An'am 2, then became thin lazib As-Shaffat 11, then processed into black mud hammain Al-Hijr 26, then became dry clay like pottery ar-Rahman 14, after that it turned into pottery fakhkhar ar-Rahman 14, then became Adam as the first human , in the interpretation of the Ministry of Religion, through stages starting from soil, starch essence comes from soil al-Mu'minun 12, dry clay from shaped mud al-Hijr 26 , and dry soil such as pottery. Ar-Rahman14.Manusia terbentuk dari Proses Evolusi menurut Charles Darwin. Proses terciptanya manusia dari sudut pandang teori evolusi yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang terkenal bernama Charles Robert Darwin, yang menyatakan manusia adalah evolusi dari spesies kera atau sejenis monyet berekor pendek. ada sebuah buku yang memiliki judul on The Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Racesiin The Strunggle for Life Yang menyatakan bahwa manusia berasal dari spesies kera yang revolusi dari waktu yang sangat lama. Paradigma teori Darwin dalam pengetahuan biologi dewasa ini menjadi rujukan dasar dalam setiap teori-teori mengusung asal-usul dari perkembangan kehidupanorganisme. Padahal banyak ayat al qur’an yang menyebutkan tentang elemen elemen pembentuk Manusia di beberapa ayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik Teori tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah systematic literature review. Hasil dari penelitian ini Penciptaan tanah menurut Tanthawi, melewati tahapan sebagai berikut, turab Ali-Imran 59, tanah liat bercampur air al-An'am 2, kemudian menjadi lazib tipis As-Shaffat 11, kemudian berproses menjadi lumpur hitam hammain Al-Hijr 26, kemudian menjadi tanah liat kering seperti gerabah ar-Rahman 14, setelah itu berubah menjadi gerabah fakhkhar ar-Rahman 14, kemudian menjadi Adam sebagai manusia pertama, dalam tafsir Kemenag, melalui tahapan mulai dari tanah, saripati pati berasal dari tanah al-Mu'minun 12, tanah liat kering dari lumpur berbentuk al-Hijr 26 , dan tanah kering seperti gerabah. Ar-Rahman14... There is an opinion that states, that the attitude of defiance of Satan -in this case does not bow down to Adam -not only because it is based on the manifestation or manifestation of the purity of mono-theism, as they understand from the word Devil "la asjuda illa laka", "I will not worship except You", but also as a manifestation of intellectual supremacy among the Angels at that time, therefore, he rebelled. Bustamar & M Dalil, 2020 There is also an opinion, because of this attitude of intellectual supremacy then Satan is considered to be a creature who first made an analogy or qiyas. Ansari & Qomarudin, 2021 The story of Satan in this surah al-Baqarah -as seen in the above verse of the khitab -initially illustrates the narrative of Adam's creation, which is considered by God as "the only one caliph on the earth". ...Achmad AchmadThe controversy about Iblis as a "convicted" creature, cursed and expelled from various heavenly pleasures is a dramatic and perennial narrative in every divine religion. Since God proclaimed that he would create the first ruling creature on Earth [read Adam], Iblis not only presented himself as a dissident and seducer of Adam and his descendants, as the conclusion of the classical and modern interpretations above but also at the same time a symbol of negative predisposition or personification of crime, borrowing Rahman's term. This means that every form of crime committed by humans, whether in the form of murder, rape, waste, corruption, war, moral misconduct, etc., as often happens in various aspects of contemporary human life is the personification of modern NajibKisah nabi Adam Alayhi al-Salâm dituturkan dalam fragmen-fragmen yang tersebar di berbagai surat. Masing-masing fragmen dituturkan dalam konteks wacana, style bahasa, dan sifat keluasan cerita yang berbeda. Kajian ini mencoba mengupas tentang kisah nabi Adam AS dalam perspektif Al-Qur’an sendiri, secara kronologis peristiwanya sesuai dengan yang dituturkan dalam Al-Qur’an. Kajian ini menggunakan pendekatan tafsir mawdhû’iy atau tafsir tematik. Dalam tafsir mawdhû’iy berbagai ayat yang berkaitan dengan tema yang diambil dikumpulkan kemudian dianalisa dari berbagai aspeknya, baik dari segi asbâb al-nuzûl, munâsabah, analisis kebahasaan, untuk membentuk pandangan yang padu tentang suatu tema. Hasil kajian menunjukkan kisah Adam dituturkan dalam 7 surat, yaitu Shād, al-`A’rāf, Thaha, al-Isrā`, al-Hijr, al-Kahf dan al-Baqarah. Semuanya berupa surat makkiyah kecuali al-Baqarah yang berupa surat madaniyah. Masing-masing surat menuturkan fragmen kisah Adam Alayhi al-Salâm dengan style bahasa dan titik tekan cerita yang berbeda sesuai dengan konteks penceritaan pada surat tersebut. Masing-masing fragmen saling melengkapi dan menjelaskan serta membentuk kisah yang utuh tentang Adam Alayhi al-Salâm. Key word Adam As, tafsir mawdhû’iy, kisah, Al-Qur’ Tafsir Maudhu'i. Jakarta RajaGrafindo PersadaA A Al-FarmawiAl-Farmawi, A. 2002. Metode Tafsir Maudhu'i. Jakarta RajaGrafindo As dalam Perspektif HaditsA ParhaniParhani, A. 2012. Adam As dalam Perspektif Hadits Suatu Kajian Tematik Terhadap Hadits Adam Abu al-Basyar. Sulesana, 6, ZedZed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta Yayasan Obor Indonesia.
KisahNabi Adam Alaihis Salam Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai manusia pertama di dunia. Sebagai umat Islam, memercayai adanya nabi dan rasul-Nya merupakan salah satu rukun iman. Penciptaan Nabi Adam dituliskan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah 30-39. Dijelaskan, para malaikat sempat bertanya tujuan penciptaan manusia yang bisa
14 Friday Oct 2011 Nabi Adam memiliki putra-putri sebanyak 40 orang 20 pasang. Beberapa sumber riwayat yang lain mengungkapkan bahwa Nabi Adam as mempunyai 25 orang anak, 24 orang lahir berpasangan yaitu lak-laki dan perempuan,kecuali nabi Syits as sebagai anak ke 5, dilahir dengan sangat istimewa tanpa tanpa ada pasangannya, bahkan tanpa sel telur Siti Hawa dalam sebuah riwayat yang lain. Jadi menurut riwayat ini ada 13 orang putra laki-laki nabi Adam dan ada 12 orang perempuan. Putra-putri Nabi Adam as konon menurut sebuah riwayat dilahirkan berurutan laki-laki,perempuan,perempuan,laki-laki ,laki-laki,perempuan, perempuan, laki-laki, laki-laki, perempuan, perempuan,laki-laki, begitu seterusnya. Cayn dan saudara perempuannya, Qobil dan Iqlima, Ashut dan saudara perempuannya. Habil Abel dan Labuda, Sys Ayad dan Hazura, Balagh dan saudara perempuannya, Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, Baraq dan saudara perempuannya. Wadd dan dan saudara perempuannya, Suwa dan saudara perempuannya, Yaghuth dan saudara perempuannya, Ya’uq dan saudara perempuannya Nasr dan saudara perempuannya Urutan putra-putri Nabi Adam ini masih belum dipastikan dengan baik. Hanya ada riwayat yang mengatakan bahwa Habil adalah putra ke-empat, Dan Nabi Sys adalah putra ke-5 yang menikah dengan adiknya Hazura putra/putri ke-enam nabi Adam Qobil Dan Habil adalah dua putra Nabi Adam yang namanya disebut-sebut dalam Al Qur’an. Qobil menolak menikah Labudza, dan membunuh Habil. Inilah yang disebutkan sebagai peristiwa pembunuhan manusia yang pertama kalinya. Nabi Syits as menikah dengan adik nya yang nomor enam yaitu Hazurah yang pasangannya meninggal sewaktu dilahirkan,nabi Syits as mempunyai anak setelah berumur 105 tahun,dan usianya mencapai 1402 tahun. Nabi Syits as lahir 5 tahun setelah Habil,Habil anak nomor 4. Riwayat lain mengatakan bahwa adik Nabi Sys yang dilahirkan tidak berpasangan hanya wanita saja adalah Siti Hunun.
SejarahNabi Adam AS: Adam (Ibrani: אָדָם; Arab: آدم, berarti tanah, manusia atau cokelat muda) adalah tokoh dari Kitab Kejadian, Perjanjian Lama, Al-Quran dan Kitáb-i-Íqán.Menurut mitos penciptaan dari agama-agama Abrahamik dia adalah manusia pertama dan menurut agama samawi pula merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia.Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda
loading...Dikisahkan Auj bin Unuq lolos dari maut saat banjir di era Nabi Nuh. Foto/Ilustrasi YouTube Kisah Unuq Putri Adam yang disebut-sebut sebagai pionir seks bebas dan hamil di luar nikah banyak tersebar di jaringan YouTube. Unuq dikisahkan punya anak haram yang amat kontroversial. Bagaimana tidak, selain bertubuh mega-raksasa, sang putra hidup ribuan tahun, yakni sampai pada era Nabi Musa AS . Tak sedikit ahli tafsir yang menyatakan bahwa kisah putra Unuq yang bernama Auj adalah kisah dusta. "Cerita ngawur yang tidak ada asalnya," sanggah Ibnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul al-Bidayah wal-Nihayah. Baca Juga Kisah Unuq memang menarik dan mirip dongeng. Banyak keanehan-keanehan. Dan ulama tafsir perlu mengkritisi kisah ini karena dianggap sudah bertentangan dengan Al-Qur'an dan sunnah Nabi .Mari kita tengok kisah yang kontroversial itu. Jumlah putra dan putri pasangan Nabi Adam dan Siti Hawa lumayan banyak. Konon Siti Hawa hamil sebanyak 120 kali dan setiap kehamilan melahirkan anak kembar dua, laki dan perempuan. Maknanya, jumlah anak Nabi Adam adalah 240 orang. Hal tersebut diriwayatkan Ibnu Thabari dalam Tarikhu ath-Thabari. Soal jumlah putra putri Nabi Adam ini memang ada banyak riwayat yang berbeda. Imam Ibnu Jarir dalam kitab tarikhnya yang diriwayatkan dari beberapa perawi menyebutkan, bahwa putra putri Hawa dengan Adam tidak sebanyak itu. Hawa melahirkan 40 anak dari 20 kelahiran. Atsar ini juga disebutkan oleh Ibnu Ishaq dengan sanad yang sama. Beberapa ulama menjelaskan pada setiap kelahirannya dua anak kembar, satu orang putra dan satu orang putri, anak pertama mereka adalah Qobil dan Iqlima, sedangkan anak terakhirnya bernama Abdul Mugits dan Ammatul Mugits. Baca Juga Lahir TunggalHanya saja, dalam kisah Unuq lain lagi. Diriwayatkan bahwa ada satu-satunya turunan Nabi Adam AS yang lahir tunggal. Dia adalah Unuq. Dia memiliki ciri yang unik yakni dengan 2 kepala, sebagaimana kepalanya terdapat pada masing-masing bahu, yakni kiri dan ciri berikutnya memiliki 20 jari tangan, yakni telapak tangan masing-masing 10 jari. Memiliki kuku yang panjang dan Hawa dengan jiwa keibuannya, tetap merawat Unuq hingga si anak dewasa. Terjadilah peristiwa pembunuhan pertama di bumi, yakni Qabil membunuh peristiwa tersebut, Qabil meninggalkan gunung dan menempati lembah. Maka terpisahlah, kedua kelompok anak Adam dengan balada yang berbeda. Kelompok yang beriman bersama Adam dan Hawa menempati puncak gunung. Sementara Qabil dan keturunannya menempati memperlakukan anaknya sama, merawatnya agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Itu menjadi ciri keturunannya yang mendiami puncak, sementara yang senang melanggar perintah Allah menempati berangkat dewasa, Unuq bergabung dengan Qabil. Ini terjadi setelah Nabi Adam AS wafat. Beberapa sejarawan menyebutkan, bahwa sebelum meninggal dunia, Adam merasakan hidup bersama anak, cucu, cicit, dan seterusnya hingga berjumlah ketika Nabi Adam wafat, seluruh keturunan Adam menangis selama tujuh hari tujuh malam karena duka. Melihat hal tersebut, maka setan menggoda merayu anak-anak Adam yang ada di lembah, sebab perangai anak Adam di lembah tersebut mudah tergoda oleh setan. Iblis menawarkan untuk menghibur mereka dengan dari sinilah bermula musik, berupa seruling. Dan suara suling tersebut terdengar sangat jauh. Hingga ke puncak. Mereka yang sedang berduka tiba-tiba menjadi heran dengan suara yang aneh tersebut. Mendayu-dayu, dan sesekali dengan suara yang menyayat jiwa yang ada di gunung terperanjat, namun mereka tetap bisa mengontrol diri. Kecuali Unuq Binti Adam. Dengan hati bergejolak, ia meninggalkan puncak dan menuju lembah bergabung bersama Qabil dan saudaranya yang lain, menikmati musik dan tarian. Baca Juga Di lembah, Unuq berjumpa dengan banyak lelaki. Dan Unuq pun kecanduan seks bebas. Banyak lelaki menggaulinya. Setiap bertemu laki-laki dia melakukan hubungan intim. Tanpa disadari, dia pun hamil tanpa tahu siapa ayah dari anak yang ia kandung,
1) Janganlah kamu merasa tenang dan aman hidup di dunia. Karena aku merasa tenang hidup di syurga yang bersifat abadi, ternyata aku dikeluarkan oleh Allah daripadanya. (2) Janganlah kamu bertindak menurut kemahuan isteri - isteri kamu.
Sejarah Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata: Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran.
Azura Suka duka susah senang para pelakon dan tenaga produksi berbalas dengan kehadiran penuh penonton dalam 3 pementasan tersebut. Hakikatnya masih ada kekurangan sana sini yang hanya disedari oleh para pelakon dan produksi, tapi kepuasan penonton pada tahap atau skala 80 - 90% itulah yang ingin diberikan oleh produksi STJ.
Adam(Ibrani: אָדָם; Arab: آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) adalah tokoh dari Kitab Kejadian, juga disebutkan dalam Perjanjian Baru, Quran, dan Kitab Iqan.Menurut mitos penciptaan dari agama-agama Abrahamik, dia adalah manusia pertama dan menurut agama samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia.. Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda
Adam(Ibrani: אָדָם; Arab:آدم, berarti tanah, manusia, atau cokelat muda) (sekitar5872-4942 SM) adalah manusia pertama yang diturunkan oleh Allah SWT ke bumi, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Adam termasuk bagian dari 25 nabi yang ada di dalam Al Qur'an. Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa
Fol4YYE.